Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah yang terdapat di dalam tubuh manusia merupakan sebuah perangkat transportasi yang paling sempurna dan menakjubkan di dunia. Sistem ini memiliki panjang pembuluh melebihi panjang seluruh rel kereta api di dunia yang cakupan jaraknya mampu mencapai hitungan antara 100 ribu hingga 150 ribu kilometer. Sistem peredaran darah ini bekerja secara otomatik tanpa henti sepanjang siang malam. Dia bertugas menyiapkan darah lalu mengedarkannya ke seluruh jaringan badan yang membutuhkannya sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan oleh masing-masing sel badan tersebut yang jumlahnya bisa melebihi ratusan milyar sel. Dalam aktivitasnya, sistem ini akan membuang sel-sel yang rusak lalu menggantikannya dengan membentuk sel-sel baru berupa sel-sel darah merah, pada setiap detiknya dia mampu menyiapkan satu juta sel darah merah untuk menggantikan sel-sel yang rusak tadi.

Ketika pembuluh-pembuluh pengirim darah mengalami kerusakan, maka sistem ini secara otomatis akan mereparasi dan memperbaikinya. Demikian juga, apabila pembuluh pengirim darah yang sangat halus ini terlobangi oleh sebuah jarum, maka sistem ini dengan segera akan mengatupkannya untuk mengembalikannya sebagaimana keadaan semula.

Ketika terjadi goresan kecil pada permukaan tubuh, maka dia akan bereaksi dengan memunculkan segumpal bulu halus dari bahan fibrine (bahan sejenis albumen darah) yang akan mengambil sel-sel darah lalu membentuk jeli, tanpa adanya gumpalan pencegah ini, maka luka yang paling kecil sekalipun akan mampu menyebabkan terjadinya pendarahan yang bisa berakhir pada kematian.

Dalam setiap menitnya, sistem peredaran darah ini mampu mengedarkan 5 liter darah ke seluruh tubuh yang berarti dalam sepanjang siang dan malam dia mampu menyalurkan lebih dari tujuh ribu liter darah.

Pembuluh arteri tidak hanya berperan sebagai sebuah pipa yang sederhana melainkan merupakan pembuluh hidup yang memiliki kapabilitas sangat menarik, pembuluh inilah yang telah menyebabkan terjadinya denyutan dan detakan jantung.

Jantung akan memompa dan mengirimkan darah secara perlahan ke pembuluh arteri, yang kemudian oleh pembuluh ini akan diatur untuk menciptakan denyutan nadi yang lebih ringan. Pada pertengahan perjalanannya, darah ini akan saling bergabung dan secara perlahan akan memasuki pembuluh-pembuluh darah halus, dan ketika pembuluh-pembuluh ini mati karena tarikan yang sangat kuat, dengan otomatis pembuluh-pembuluh ini akan kosong dari darah.

Pada awalnya, para ahli bedah mengira bahwa pembuluh-pembuluh ini bertugas untuk membawa udara, akan tetapi akhirnya pada tahun 1628 Masehi, Wiliam Harry, seorang dokter berkebangsaan Inggris menemukan aktivitas pembuluh sistem peredaran darah.

Sistem peredaran darah melakukan dua aktivitas, pertama: darah yang memasuki pembuluh-pembuluh untuk mengirimkan nutrisi ke sel-sel tubuh akan membawa bahan-bahan seperti asid-asid amino yang berguna untuk mereparasi jaringan-jaringan badan, juga akan membawa gula yang merupakan sumber energi, serta bahan-bahan mineral lain seperti vitamin-vitamin, hormon-hormon dan oksigen.

Kedua: darah yang kembali ke jantung dengan perantara pembuluh-pembuluh darah halus, dalam perjalanannya kembali, akan mengambil gas karbon, air, sel-sel yang rusak dan serpihan-serpihan yang dihasilkan dari perubahan dan aksi reaksi protein-protein.

Sekarang, mari kita lihat, aksi dan reaksi apa yang akan terjadi ketika kita menyantap sepotong daging:

Di dalam perut dan usus-usus panjang, fermentasi gastric (lambung perut) akan mengubah protein-protein ke dalam bentuk asid-asid amino. Perlu diketahui bahwa di dalam dinding usus terdapat bulu-bulu halus yang ketika kita letakkan di bawah teropong mikroskop akan terlihat dalam bentuk yang mirip dengan permadani tebal.

Jumlah bulu-bulu halus di atas bisa mencapai hitungan hingga lima jutaan, dimana masing-masingnya tertanam pada sebuah pembuluh halus yang terletak di dalam dinding pori-pori yang merupakan butiran-butiran sangat halus yang menyaring asid-asid amino, getah dan sumsum daging, bahan-bahan yang telah tersaring, akan memasuki peredaran darah, akan tetapi sebelumnya mereka akan mengunjungi liver yang merupakan laboratorium kimia dan pengatur darah.

Liver senantiasa mengontrol jumlah gula darah yang dibutuhkan sebagai bahan makanan otot, dan juga mengontrol asid-asid amino yang dibutuhkan untuk membentuk dan memperbaiki jaringan-jaringan badan.

Apabila makanan yang kita konsumsi memiliki kandungan daging yang banyak, maka darah yang akan memasuki liver pun akan mengandung asid-asid amino yang banyak pula, dan liver akan menyimpan sebagian dari bahan-bahan ini dan mempergunakan sebagian lainnya. Dengan proses ini, darah sebagai bahan nutrisi bagi sel-sel tubuh akan tersedia dan akan dikirimkan hingga sampai pada setiap bagian sel-sel tubuh yang membutuhkannya, misalnya untuk membentuk sebuah otot atau memperbaharui jari yang terbakar.

Gula yang didapatkan oleh darah dari teh manis yang kita hirup, demikian juga yang dihasilkan dari tepung roti dan kentang yang kita makan, pada usus panjang akan berubah menjadi glukosa dan setelah itu akan memasuki liver. Setiap kali glukosa ini mencapai jumlah tertentu, maka liver akan mengubahnya menjadi glycogene, lalu menyimpannya dalam bentuk ini. Ketika otot membutuhkan bahan bakar dan energi, maka glycogene ini akan kembali berubah menjadi glukosa dan secara bertahap akan keluar dari liver. Ketika terjadi aktivitas olah raga yang membutuhkan banyak energi, maka liver ini akan mengambil glukosa simpanannya yang cukup untuk dimanfaatkan dalam waktu sekitar 12 hingga 24 jam.

Lemak-lemakpun merupakan salah satu dari jenis bahan bakar yang dipergunakan oleh tubuh. Setelah melakukan perjalanannya melewati usus, lemak-lemak ini akan berubah menjadi asid-asid lemak dan memasuki getah makanan, dan setiap kali persediaan glycogene yang disimpan oleh liver habis, maka untuk beberapa minggu lamanya liver mampu memenuhi bahan bakar tubuh dengan persediaan dan simpanan yang dia miliki.

Sebagaimana yang telah kami sebutkan, darah membawa berbagai bahan di dalam dirinya terutama bahan-bahan protein yang memiliki jumlah cukup menarik perhatian. Salah satu dari protein-protein mengandung bahan yang digunakan untuk kelenjar tiroid[1], sementara yang lainnya memiliki fosfor yang mempunyai peran sangat penting untuk menguatkan tulang-tulang dan memberikan pertahanan yang kuat bagi gigi.

Di dalam darah senantiasa terdapat satu liter oksigen larut, gas teramat penting ini, di dalam darah akan bergabung dengan hemoglobin, yang kemudian dari proses ini akan dihasilkan warna merah darah sebagaimana yang kita miliki. Meskipun proses ini bisa berlangsung di dalam paru-paru akan tetapi proses kebalikannya terjadi di dalam sel-sel dan juga di dalam sepanjang sistem peredaran darah. Dalam proses ini hemoglobin akan menolak oksigen ke arah darah dan gas karbon akan mengambil darah.

Bagian dari sistem peredaran darah yang sering mendapat perhatian adalah saluran luas dari pembuluh-pembuluh halus yang merupakan pipa-pipa mikroskopik yang menghubungkan ujung pembuluh-pembuluh halus. Pembuluh-pembuluh ini sedemikian halusnya sehingga ketika sel-sel darah merah hendak memasukinya, mereka terpaksa harus melakukannya secara bergilir, di sinilah darah melakukan kewajiban aslinya dan memberikan nutrisi pada sel-sel lalu mengambil sel-sel yang telah rusak dan menyertakannya dalam alirannya.

Masing-masing sel melangsungkan kehidupannya dengan berenang di dalam cairan bergaram yang senantiasa mengalami pembaruan, dan cairan asin tersebut berperan sebagai tempat untuk melakukan pembinaan sel-sel tadi.

Darah halus memiliki beragam sedimen antara lain seperti gas karbon, air, dan sisa-sisa protein yang telah mengalami perubahan, dan sistem peredaran darahlah yang bertugas untuk mengirimkan sedimen-sedimen ini ke dalam liver atau ginjal.

Ginjal merupakan sebuah sistem infiltrasi yang terbentuk dari pipa-pipa sangat panjang yang jumlah ukuran panjangnya bisa mencapai seratus kilometer, bentuk ginjal ini mirip dengan biji-bijian, dan dalam sepanjang siang dan malam dia mampu membersihkan darah hingga mendekati jumlah 200 liter darah. Bahan-bahan berbahaya dan kotor yang terdapat di dalam darah khususnya urea, amoniak dan kerak-kerak dari sisa makanan akan diubahnya menjadi urine yang kemudian akan dikeluarkan, sementara 178 liter cairan yang bersih akan dikirimkannya kembali ke dalam darah.

Liver akan mengontrol asid-asid amino dan gula darah, sedangkan ginjal bertugas untuk menyeimbangkan bahan-bahan mineral darah.

Darah yang memasuki ginjal bisa jadi memiliki kandungan garam sodium, magnesium dan fosfat dalam jumlah yang lebih banyak. Dalam keadaan ini kedua ginjal akan meletakkan mineral-mineral garam tersebut dalam pengawasannya untuk membatasi jumlah masing-masingnya. Ketika darah meninggalkan kedua ginjal, maka dia akan membawa sejumlah bahan-bahan mineral garam yang dibutuhkan oleh anggota tubuh yang secara urgensi harus memiliki bahan-bahan tersebut, lalu mengirimkannya kepada sel-sel tubuh yang membutuhkanya, dan darah ini akan melakukan tugas-tugas di atas dengan sangat cermat.

Berdasarkan metode lama, kecepatan aliran darah bisa ditentukan dengan cara menyuntikkan cairan asin ke dalam pembuluh darah. Cairan ini akan disuntikkan melalui pembuluh darah yang terletak di pergelangan kaki, lalu waktu yang dibutuhkan sejak dilakukan penyuntikan hingga sampainya cairan asin ini ke indera perasa yaitu lidah, akan dihitung dengan menggunakan sebuah alat penghitung waktu yang sangat detail bernama chronometer.

Akan tetapi pada era kontemporer, kecepatan aliran darah telah bisa diukur dengan alat ukur tertentu yang menggunakan bahan radioaktif. Dari pengamatan yang dilakukan dengan alat ini, para spesialis sampai pada kesimpulan bahwa batasan normal kecepatan aliran darah, pada setiap detiknya mampu menempuh jarak hingga limabelas sentimeter. Pengontrolan aliran darah pada setiap detik merupakan pekerjaan yang sangat susah dan menuntut kecermatan tinggi dan hal ini bergantung pada pusat urat-urat saraf dan pembuluh kapiler.

Cairan-cairan saraf yang bergerak dari otak ke arah dinding otot-otot pembuluh, akan memberikan perintah yang in-active atau perlahan, perintah ini lalu akan diterima oleh klep pengatur darah yang akan terbuka dan tertutup secara otomatis. Misalnya, apabila pada hari yang sangat panas, seseorang berbaring di samping kolam air, maka aliran darahnya bisa tetap berada dalam keadaan yang tenang dan pembuluh-pembuluh halusnya kosong, hal ini dikarenakan, ketika seseorang berada dalam keadaan yang tenang dan santai, sel-sel tubuhnya tidak banyak membutuhkan energi. Akan tetapi, begitu orang tersebut menceburkan dirinya ke dalam kolam, maka pusat penggerak saraf dan otot-ototnya dengan cepat akan melakukan aktivitas, dan otot-ototnya akan segera melahap glukosa-glukosa miliknya lalu berusaha untuk segera membuang sedimen-sedimen karbon yang ada di dalamnya.

Di dalam tubuh terdapat pula cabang lain yang memegang peran penting untuk mengontrol aliran darah, salah satunya terletak pada bagian atas perut yang juga merupakan salah satu dari saluran saraf. Apabila terdapat benturan mengenai bagian ini maka saluran tipis ini akan segera mengalami kerusakan dan pembuluh-pembuluh halus yang terdapat di dalam perut akan mengalami pembengkakan. Dengan adanya pembengkakan, darah akan tersedot ke lokasi ini dalam jumlah yang besar, yang hal ini akan menyebabkan otak mengalami kekurangan persediaan darah, dan kekurangan persediaan darah pada otaklah yang kemudian menyebabkan penderita menjadi pingsan.

Setelah makan siang atau makan malam, peristiwa semacam ini pun akan terjadi, hanya saja, dengan kualitas yang tidak terlalu parah. Ketika darah yang digunakan untuk mencerna makanan memberikan perhatiannya pada kondisi perut, maka otak akan menerima darah kurang dari jumlah yang seharusnya dia terima, reaksi yang akan muncul dari keadaan ini adalah timbulnya rasa mengantuk pada seseorang, karena alasan inilah sehingga sering dikatakan bahwa setelah makan seseorang harus menghindarkan diri dari pergi ke air, karena apabila darah yang sampai pada sistem pencernaan dan otot-otot tidak mencukupi, maka akan bisa terjadi kekacauan pada tubuh yang berakibat sangat fatal.

Jumlah sel-sel darah merah yang dimiliki oleh orang dewasa kira-kira berkisar antara enam hingga tujuh liter, dimana dalam jumlah sebanyak ini terdapat sekitar 30 ribu milyar sel. Sel-sel ini beroperasi di dalam inti tulang dan dalam setiap menitnya mampu menciptakan 72 juta sel setara yang kemudian akan menghilang, dan umur terpanjang dari kehidupannya adalah 30 hari.

Sel-sel darah merah, yang menjadi target serangan dari tambahan-tambahan mikroskopik sel yang mirip dengan lautan bintang ketika melewati liver, akan menjadi musnah dan menghilang, akan tetapi organ-organ tubuh senantiasa akan menyimpan 85 persen dari sel-sel ini, dan simpanan ini akan dikirimkan oleh darah ke inti tulang, kemudian inti tulang akan melakukan proses untuk mempersiapkan hemoglobin baru.

Di dalam tubuh manusia, selain terdapat sel-sel darah merah, terdapat pula sel-sel darah putih yang memiliki tugas untuk melakukan penyerangan kepada bakteri dan infeksi-infeksi serta kerusakan darah yang ada di dalam tubuh, sebagian dari sel-sel darah putih ini akan menyerang mikroba-mikroba lalu memakannya.

Di dalam darah terdapat pula sebuah bahan yang dipergunakan untuk melakukan penggumpalan, dimana para ilmuwan dan para ahli kimia hingga kini belum mampu menemukan substansinya. Selain itu, di dalam darah juga bisa ditemukan adanya material lain yang sangat signifikan, dimana material ini sangat berguna untuk menentukan jenis dan golongan darah yang dimiliki secara khusus oleh setiap individu. Hingga saat ini telah ditemukan dua hingga tiga jenis darah dan sebagaimana yang kita ketahui, akhir-akhir ini telah dilakukan pengaturan yang rapi dalam menyusun berkas-berkas jenis darah untuk masing-masing individu.

Sebagaimana yang telah kami jelaskan, masing-masing struktur sistem perangkat pengatur darah dan jaringan-jaringan pembuluh halusnya, demikian juga cairan darah, memiliki kekhususan yang sangat menarik dan menakjubkan, demikian juga bahan-bahan yang mengkomposisi darah pun tidak kalah menakjubkan, dengan melakukan pengamatan yang lebih mendalam terhadap struktur serta aktifitas yang dilakukannya secara kontinu dan tiada henti ini akan membuat kita menundukkan kepala dengan takdzim di hadapan Tuhan Sang Pencipta.



2. Liver Merupakan Kunci Keselamatan[2]

Liver atau hati hitam merupakan kelenjar tubuh yang paling besar dan memiliki kapasitas paling tinggi, warnanya merah hitam dengan jaringan pembentuk yang melingkar, beratnya tidak melebihi seperempatpuluh dari berat tubuh manusia, terletak di sebelah kiri bagian atas perut, di bawah selaput hati yang terletak di dalam rongga dada.

Kelenjar ini merupakan laboratorium tubuh yang sangat misterius. Aktifitasnya akan menyebabkan terjadinya denyutan pada jantung, pelebaran pada pembuluh-pembuluh darah, dan dia juga berperan untuk mempermudah pencernaan makanan, memperbaiki aktifitas otak dan memberikan energi pada otot-otot tubuh.

Jaringan otot liver terbentuk dari sel-sel yang sejenis, dan sel-sel halus yang berjumlah jutaan ini saling berdempetan yang kemudian akan membentuk kelenjar yang lebih tebal, dan dari pengaruh aliran darah yang terus-menerus, telah menyebabkan kelenjar ini senantiasa berada dalam keadaan yang lembab dan basah.

Darah-darah yang dikirimkan ke dalam liver memiliki banyak kandungan nutrisi. Sebagian dari darah-darah tersebut berasal dari pipa sistem pencernaan yang memasuki liver melalui pembuluh hitam besar, dan sebagiannya lagi yang memiliki kandungan oksigen, memasuki liver dari sebelah kiri jantung melalui pembuluh arteri liver, dan keduanya akan bercampur sebelum sampai ke dalam sel-sel liver yang kemudian secara bersamaan akan mengeluarkan kekuatan untuk mengaktifkan perangkat kimia liver supaya liver mampu melakukan aktifitasnya dengan baik.

Sel-sel liver akan mensekresikan atau mengeluarkan bahan yang dibutuhkan oleh organ-organ tubuh untuk melakukan aktifitasnya secara lebih baik, seperti: kedua ginjal tanpa adanya bantuan dari liver tidak akan memiliki kemampuan untuk mengeluarkan dan membuang kerusakan dan sedimen-sedimen yang ada, yang sebelumnya telah diubah oleh liver dalam bentuk urea. Liver juga merupakan gudang penyimpanan bahan-bahan vitamin, dimana dalam kondisi kekurangan vitamin, inti tulang tidak akan mampu menyiapkan bahan-bahan urgensi untuk darah.

Kecenderungan dan hasrat seksual meskipun sumber energinya terletak pada alat genital, akan tetapi aktifitas kelenjarnya mengikuti dan bergantung pada keadaan liver yang merupakan pengatur hormon-hormon seksual.

Liverlah yang membuat asid-asid amino dan albumen lalu mengubahnya ke dalam bentuk sejumlah garam dan air. Empedu liverlah yang menertibkan, mengatur dan menjalankan aktifitas usus-usus dan mencegah terjadinya keracunan makanan, dan apabila terjadi pendarahan pada keadaan ini, maka pasien akan menghadapi bahaya kematian. Selain itu liver akan mengeluarkan sebuah bahan untuk melawan terjadinya pembekuan darah dimana apabila bahan ini tidak ada, maka akan terjadi bahaya pemblokiran pembuluh arteri darah ke arah otak.

Liver juga berperan dalam melawan mikroba-mikroba yang berbahaya lalu mengeluarkannya dari tubuh, liver juga akan melepaskan kita dari bahaya yang ditimbulkan oleh kelebihan dosis dalam meminum obat-obatan, dengan cara mencernakannya. Dan akhirnya liver jugalah yang menjaga dan mempertahankan kulit tubuh dari kontaminasi dan pencemaran yang dilakukan oleh racun-racun hasil produksi.

Ketika kita melangkahkan kaki untuk menaiki anak tangga, maka kelenjar-kelenjar tubuh kita akan membutuhkan energi untuk bahan bakar. Dalam keadaan seperti ini, liver akan melakukan aktifitasnya untuk mengubah simpanan glycogene-nya menjadi glukosa dengan sangat cepat, lalu mengirimkannya ke dalam darah.

Organisme tubuh dalam setiap detiknya terpaksa harus menyia-nyiakan sel-sel darah merah dalam jumlah jutaan, dan limpa akan mengambil dan merusakkan mereka, akan tetapi liver akan menarik bahan-bahan komposisi sel-sel khususnya zat besinya, yang kemudian akan dia pergunakan untuk membentuk sel-sel darah baru.

Setiap kali ditemukan goresan pada jemari yang menyebabkan keluarnya darah, apabila tidak ada bantuan dari liver dan dia tidak membentuk dan melepaskan fibrinogene yang berguna untuk menutup darah dan darah di tempat goresan tidak mengalami pembekuan, maka darah akan terus-menerus mengalir sedemikian hingga menimbulkan pendarahan dahsyat yang bisa berakhir pada kematian.

Kelenjar yang menakjubkan ini dalam setiap detiknya melakukan aktifitas luar biasa dalam jumlah yang sangat banyak, dan hingga kini telah diketahui adanya sekitar lima ratus aktifitas yang telah dilakukan oleh kelenjar liver, namun hingga kini daftar aktifitas tesebut belum mengalami penyempurnaan.

Aktifitas liver dalam mengubah kerja kelenjar hormon-hormon badan sangatlah penting, sebagai contoh, kelenjar tiroid, apabila mengalami pelepasan yang teramat banyak, akan bisa mengakibatkan seseorang menjadi kurus kering sehingga berbentuk tulang yang bergerak, liver juga akan memusnahkan kelebihan kotoran-kotoran yang berbahaya bagi tubuh dan dia akan menyiapkan simpanan berbagai macam vitamin seperti vitamin-vitamin A, B dan D kompleks.

Minuman-minuman keras beralkohol, nikotin, rokok dan obat-obatan kimia akan menciptakan racun di dalam tubuh manusia, dan tugas liverlah untuk mengurangi dan memperkecil kandungan dan pengaruh racunnya hingga batasan tertentu.

Energi dan kekuatan liver didapatkan dari makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Liver akan menyiapkan glycogene dari hidrat arang lalu menyimpannya, setelah itu dia akan mengirimkan dengan kecepatan yang pesat atau lamban ke dalam sel-sel tubuh sesuai dengan kebutuhan masing-masing, selain itu dia juga menyimpan bahan-bahan berlemak untuk dipergunakan sewaktu-waktu ketika tubuh melakukan aktifitas yang berat dan membutuhkan banyak energi.

Keistimewaan lain yang dimiliki oleh liver adalah kelenjar ini memiliki kapabilitas dan kemampuan elastis untuk menciut dan melebar. Karena terkumpulnya darah dalam jumlah yang banyak di dalam jantung akan menyebabkan munculnya kelelahan, maka liver akan menarik dan menyedot kelebihan darah tersebut dengan keistimewaan elastisitas yang dimilikinya.

Liver memiliki aktifitas penting lainnya yang menjadi pusat perhatian, dan aktifitas tersebut adalah kemampuannya untuk memperbaharui sel-sel miliknya. Misalnya, suatu ketika para ahli bedah Amerika dalam sebuah operasi bedahnya telah mengangkat sebagian dari liver yang dimiliki oleh salah satu penderita kanker stadium tinggi, berat liver yang diangkat tersebut mencapai 95 persen dari berat aslinya, setelah beberapa bulan berselang, ternyata sel-sel liver ini mulai melakukan pembaharuan dan pertumbuhan hingga menemukan berat sebagaimana sebelum dilakukan pengangkatan.

Dan berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap liver binatang, telah dilakukan alternatif untuk mengangkat sejumlah dari berat liver, dan ditemukan ternyata berat liver yang diangkat pada akhir kerja telah melebihi berat asli liver, dari penelitian ini disimpulkan adanya keberlanjutan hidup yang dimiliki oleh organ tubuh ini.

Namun demikian kadangkala liver pun mengalami kelelahan dan tidak memiliki kemampuan untuk mengangkat beban yang berat, tak bertenaga, lemah dan malas, dan dari sini akan muncul penyaklit gagal liver pada seseorang. Diagnosa mengatakan bahwa biasanya penyebab penyakit ini adalah karena penggunaan minuman beralkohol, dan karena sejumlah besar dari sel-sel liver yang mengalami kerusakan tidak mengalami pembaharuan, maka sel-sel mati ditempati oleh massa yang keras dan benang-benang dari jaringan-jaringan yang masih bertahan.

Dari ujian-ujian mikroskopik yang dilakukan terhadap para penderita penyakit di atas, disimpulkan bahwa sel-sel liver sehat yang secara bertahap akan mengalami kerusakan, dengan sendirinya akan mengalami penggemukan lapisan. Kerusakan sel-sel karena perlawanan yang tidak teraturlah yang telah menyebabkan bahan-bahan nutrisi dikeluarkan dalam keadaan yang tak seimbang untuk melawan serangan-serangan yang terjadi secara kontinu, dan perlawanan semacam inilah yang telah menyebabkan kerusakan pada sel-sel.

Apabila penderita adalah seorang pecandu minuman beralkohol, maka pengobatan dengan metode diet makanan tidak akan ada manfaatnya, karena, seseorang yang berlebihan dalam mengkonsumsi makanan dan ketika perut kosong melarikan dirinya untuk menenggak minuman keras, maka sebenarnya hal semacam ini telah menyebabkan kerusakan liver menjadi semakin berat, dan diet makanan bagaimanapun seimbangnya, karena kosong dari bahan choline[3], tetap tidak akan ada manfaatnya bagi kesembuhan mereka.

Berdasarkan pendapat para ahli kedokteran, penyebab munculnya sebagian dari penderita liver adalah karena ketiadaan bahan-bahan nutrisi utama, yang makanan dari jenis ini biasanya justru dihindari oleh kebanyakan masyarakat.

Salah satu dokter berkebangsaan Amerika bernama Frederick yang telah memiliki pengalaman selama 15 tahun dalam menyembuhkan ribuan penderita liver, dalam metode penyembuhannya memiliki keyakinan sebagai berikut:

Penyakit liver bisa disembuhkan dengan: tidak mengkonsumsi dan meninggalkan penggunaan segala sesuatu yang memabukkan, menghindarkan diri dan melakukan diet dari makanan yang berkalori tinggi, mengkonsumsi makanan yang memiliki kadar protein tinggi dan memiliki jumlah hidrat arang yang banyak, dan diet ini akan lebih baik apabila diikuti dengan makanan yang memiliki kandungan vitamin yang mencukupi, dalam masalah ini dokter Frederick juga memberikan vitamin C dosis tinggi kepada para penderita, meskipun liver juga memiliki simpanan berupa sejumlah vitamin B dan vitamin B 12 yang berfungsi untuk membentuk energi dan memunculkan lemak.

Kepada penderita yang penyakitnya berkembang lebih cepat, dia memberikan sari pati liver mentah yang diambil dari kambing, karena di dalam liver binatang ini terdapat kandungan vitamin B kompleks dalam jumlah yang banyak, selain itu dia juga memiliki kandungan sejumlah kecil vitamin-vitamin lainnya.

Karena para penderita liver dengan melakukan rezim makanan dan diet akan bisa disembuhkan, maka akan lebih baik apabila untuk mempertahankan sel-sel liver, kita mempergunakan metode ini. Memperbaiki kualitas aktifitas liver dengan memberikan bahan-bahan penguat yang dibutuhkannya, berarti telah membantu mempertahankan keselamatan sel-selnya.

Tentang munculnya fenomena ketakmampuan fenomena liver dalam melakukan aktifitasnya secara mencukupi, maka pencegahan akan lebih baik dari pada pengobatan. Pencegahan penyakit tidak menyulitkan bagi kita, dengan menghindari makanan yang tak sesuai dan meninggalkan minuman keras berarti kita telah membantu untuk menguatkan kemampuan liver yang merupakan kunci kesehatan dan faktor penting bagi keselamatan tubuh.[www.wisdoms4all.com]





[1] . Kelenjar tiroid terletak di pangkal leher dan dalam setahun getah yang dihasilkan oleh dari kelenjar ini tidak melebihi ukuran satu sendah teh.

[2] . Terjemah dan ikhtisar dari terbitan yang dikeluarkan oleh Yayasan Kedokteran Amerika.

[3] . Adalah bahan dan faktor penentu untuk melawan lemak yang terdapat di dalam liver.


Postingan Populer

Otot